foto 1 |
Foto 2 |
Pohon Ubah setinggi 50 meter kokoh
di puncak Gunung Merawa itu dipanjat sekelompok anak muda yang menamakan
dirinya Komunitas Pencinta Alam Simpang Hulu (KOMPASH) dengan Jatak (Tangga)
tradisional masyarakat Dayak, biasa dipakai untuk mengambil madu, demi
berkibarnya Bendera Merah Putih pada HUT RI ke-69 tanggal 17 Agustus 2014.
Semangat kelompok pencinta alam yang
dipimpin Isodorus Helwin, Guru SMAN 1 Simpang Hulu di pukul 15.00 WIB dihari
kemerdekaan itu seakan membuktikan bahwa satu titik wilayah Gunung Merawa sudah
milik Indonesia dengan berkibarnya bendera Merah Putih, karena selama ini di
puncak Gunung tertinggi di Kecamatan Simpang Hulu Kabupaten Ketapang itu, belum
banyak yang tahu kalau lebih dulu berdiri sebuah tugu setinggi 1,2 meter oleh
Penjajahan Jepang, “ Tugu ini (pejajah) boleh berada di puncak tertinggi, tapi
Sang Merah Putih lebih pantas dan layak berada jauh lebih tinggi lagi,” tegas
Helwin.
Merawa adalah Gunung dengan
ketinggian 724 di atas permukaan laut (DPL), terletak di Desa Merawa Kecamatan
Simpang Hulu Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. Kecamatan Simpang Hulu
merupakan Kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sanggau, jarak
tempuh dari Pontianak empat jam menggunakan kendaraan roda empat. Di puncak
gunung yang sudah ditetapkan sebagai hutan lindung dan juga hutan adat
masyarakat Dayak tersebut tersimpan banyak kekayaan alam fauna, seperti Burung
Enggang, Ruai, Orang Utan, beberapa jenis Monyet.
Berbagai jenis Flora seperti Anggrek
Hutan, Kayu Ulin, Bengkirai, Kayu Kompas masih berdiri kokoh di gunung yang
berjarak 15 kilometer dari Balai Berkuak Ibukota Kecamatan Simpang Hulu
tersebut. Gunung Merawa sering disebut apotik hidup, karena sumber ramuan
tradisional untuk pengobatan berbagai penyakit hampir semua ada di sana, bahkan
Ipoh, tumbuhan beracun yang getahnya dipakai mengoles Damak (peluru) Sumpit
senjata tradisional Dayak pun ada di sana.
Gunung tersebut tampak anggun
dilihat dari Balai Berkuak, bila akan turun hujan terlihat awan menghiasi
puncaknya. Jarak Balai Berkuak-Gunung Merawa Jika menggunakan kendaraan roda
dua, sekitar 60 menit, kemudian jalan kaki 3,2 kilometer menuju puncak melalui
jalur pendakian jalan tikus. Menuju puncak, bisa melalui Kampung Nek Rompe,
Dusun Kangking dan Sungai Bansi, ketiga kampung tersebutterletak di
wilayah Desa Merawa dan mengelilingi gunung yang juga menjadi hutan penyangga
daerah aliran sungai Kualan yang melintasi Balai Berkuak. Desa Merawa adalah
Desa yang masih terisolasi, hanya kendaraan roda empat double garden yang bisa
masuk. Bila musim penghujan, kendaraan roda dua pun harus berfikir dua kali.
Tidak ada yang tahu pasti untuk apa
tugu segi empat dari semen bertuliskan S 202 itu didirikan, beberapa orang tua
di Kampung sekitar Gunung Merawa mengatakan kalau tugu tersebut dibangun
sebelum tahun 1945, ketika Jepang menduduki Kalimantan Barat. Otan (45) warga
Nek Rompe Desa Merawa yang berjarak 3,2 KM dari Puncak Merawa, mengatakan, Tugu
tersebut untuk mengganti Keramat masyarakat Dayak yang diruntuhkan
penjajah. Helwin berpendapat kalau tugu tersebut dibangun masa penjajahan
Jepang atau Belanda, bisa dijadikan mereka simbol legitimasi sudah menduduki
wilayah tersebut. Bagaimana dengan S 202 yang terpahat di Tugu?, kebanyakan
masyarakat di Desa Merawa berpendapat tulisan tersebut adalah sebuah titik
koordinat. Sempat beredar Isu bahwa di tugu tersebut dipasang bahan peledak
dengan detonator. Sampai sekarang, belum ada literatur yang menjelaskan untuk
apa tugu itu dibangun dan persisnya kapan, karena saksi mata yang ikut membantu
mengangkut bahan untuk membangun tugu sudah tidak ada. Helwin mengatakan,
sebuah kepuasan batin dengan mengambil moment dirgahayu RI ke-69. Menurut
Alumni STKIP PGRI Pontianak itu, kegiatan yang mereka lakukan sebagai wujud
cinta kepada NKRI, disamping itu bentuk dedikasi anggota komunitas terhadap
bangsa, serta alam dan juga memperkuat posisi Merawa sebagai hutan lindung,
hutan rakyat, hutan adat dan cagar alam, “Puluhan tahun berdiri kokoh Tugu oleh
penjajah, sekarang kita juga bisa mengibarkan Bendera Merah Putih lebih tinggi
dari Tugu itu, dan Gunung Merawa adalah milik Indonesia yang harus dilindungi kelestariannya,”
tegas Helwin.(HC)
FOTO 1 & 2: Pohon Ubah: Anggota
KOMPASH menaiki Pohon Ubah di Puncak Gunung Merawa agar dapat mengibarkan
Bendera Merah Putih pada HUT RI ke-69.
FOTO 3: Serahkan Bendera:
Camat Simpang Hulu Drs. Yulianus
didampingi Kapolsek Simpang Hulu Iptu S. Nyandang Regama menyerahkan Bendera
Merah Putih kepada Koordinator KOMPASH Isodorus Helwin. Bendera tersebut akan
dikibarkan di Puncak Gunung Merawa bertepatan HUT RI ke 69 (17/8/2014).
Foto-foto: Isodorus Helwin
maaf tulisan anda saya izin copy di blog komPASH
BalasHapus