Di sebuah kecamatan yang bernama simpang hulu, nun jauh dari ibu kota kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat, pada periode 1992-an, ketika hanya ada SMP sebagai sekolah formal tertinggi, masuklah rintisan awal program pembangunan Pemerintah, yakni jalan trans Kalimantan, dengan demikian menambah satu akses jalur transportasi yang selama itu hanya mengandalkan sungai.
Berjalan hingga satu dasawarsa,keadaan semakin membaik,sehingga jarak tempuh menuju ibukota provinsi semakin mungkin.
Aahhh...ternyata waktu terus berjalan tanpa terasa, sampai tahun 2008,berdirilah satu sarana milik perusahaan swasta, yang diharapkan mampu memberikan public service kata bahasa orang seberang samudra, berupa menara satelit barangkali, yang membuat orang bisa menggunakan hape untuk bertelponan.
Ternyata hinga kini, masyarakat yang dulunya hanya menyaksikan di televisi tentang telepon, sudah pada memiliki telepon sendiri, yang diberi nama : telepon genggam,ponsel,HP atau apalah sebutannya, yang kadang ada menyebutnya telepon nirkabel. Jadi cerita punya cerita, masyarakat Simpang Hulu sekarang “memasuki” era revolusi informasi juga,,dan semoga era ini memberikan cerita suka saja, daripada duka-nya...Konon..
Naahhh..seiring dengan hal ini,banyak pula program lain muncul, yang katanya akan meningkatkan taraf hidup orang banyak. Tapi siapa yang dimaksud orang banyak itu..??, sebagai contoh, begini...masuknya perusahaan perkebunan,,SAWIT, masuknya perusahaan pertambangan,,,dengan program reklamasi, sempat terpeleset makna PROKLAMASI, rupanya sederhana saja, RUSAKI kemudian PERBAIKI,,ada-ada saja,,eehh..muncul masalah baru yang sebelumnya tak ada, yaitu perebutan hutan,perebutan rimba, hingga menggunakan senjata ampuh, berupa “silsilah”..sementara dilain pihak, ada lagi namanya climate change...ya..simpulkan lah sendiri ya..sampai jumpa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar